fhirman-ilham.blogspot.com

Tukang Becak Aja Pake Facebook

Selasa, 17 Agustus 2010

Ini mungkin hanya di Yogya. Seorang tukang Becak di Yogyakarta, pak Hari namanya, dia setiap hari membawa laptop setiap kali pergi ke tempat kerja sebagai pengayuh becak. Bukan itu saja, selain memiliki laptop, ternyata Pak hari ini juga memiliki Account Facebook dan Twitter bahkan acount yang lain. Sehingga wajar jika pelangganya banyak di dominasi oleh turis-turis asing yang memang banyak di Kota Yogyakarta. Biasanya para turis tersebut memesan becak Pak Hari ini lewat facebook atau twitter untuk pergi keliling Yogya atau keluar dari hotel untuk jalan-jalan atau keperluan lain. Untuk lebih detailnya silahkan baca informasi selangkapnya di bawah ini yang saya kutip dari salah satu koran Lokal di Yogyakarta.

Jangan sepelekan tukang becak di Yogya! Bukan hanya pintar bahasa Inggris dan Belanda, tetapi Blasius Haryadi atau akrab dipanggil Mas Hari, malah menggunakan dunia maya sebagai sarana komunikasi dengan pelanggan. Langganannya bukan hanya di Yogya, tetap juga mancanegara. Mas Hari (42), biasa mangkal di kampung turis Prawirotaman Kota Yogya. Pria yang sudah puluhan tahun menjalani kehidupan sebagai tukang becak ini, ternyata punya cara tersendiri dibandingkan tukang becak lainnya.
Alumnus SMA De Brito Yogya tahun 88 ini, selain fasih bahasa Inggris juga bahasa Belanda. Di sela-sela menjalani kesibukannya membecak dengan berselancar di dunia maya. Melalui pertemanan jejaring sosial di internet, seperti facebook, twitter, Flixster atau Tagged, ini mendapatkan langganan wisatawan asing. Pria ini berputra 3 orang, istrinya meninggal saat gempa bumi lalu.
Blasius Haryadi menekuni profesi ‘mbecak’ sejak mahasiswa di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogya karena keterbatasan biaya. Kuliah nyambi jadi tukang becak.
Kini pria yang tinggal di Cepoko, Bantul tetap setia mangkal di kampung wisatawan Prawirotaman. Musim liburan adalah saat-saat yang ditunggu untuk mendapatkan keuntungan berlebih. Apalagi, berkat bantuan turis asing Amerika yang mengenalkan pada dunia maya serius, ia dapat pesanan via dunia maya. Ia juga mendirikan 2 grup tukang becak di facebook ‘Becak Jogja’ dan ‘Bellongg Independent Tour’.
Mengapa ia menyukai dunia maya? Awalnya hanya sekedar buat email, karena desakan seorang wisatawan manca. Tapi keterusan dan asyik. Akun Facebook nya sudah tercacat sedikitnya 888 teman dari dalam dan luar negeri. Jumat (19/3) kemarin, Mas Hari terima bantuan laptop dari para alumni SMA De Britto. ”Saya makin semangat menekuni dunia maya” katanya bergembira.
”Kalau pas musim liburan, banyak turis langganan yang nelpon atau via facebook. Mereka pakai jasa angkutan becak ini untuk berkeliling Yogya. Mulai dari Malioboro, Prambanan, Prawirotaman maupun Kraton,” jelas Mas Hari, yang berharap dengan banyak teman melalui internet bisa meraup penghasilan berlebih para turis yang berlibur di Yogya. Buat anda tukang becak yang membaca tulisan ini dan anda ingin mengikuti jejak Pak hari, Pastikan calon pelanggan anda juga sudah banyak yang memiliki facebook yach jangan asal ikut-ikutan ckckck..…

buat yang mau liat ke facebooknya mas hari bisa langsung ke sini

Saya inget kata-kata Tung Desem Waringin (Pelatih sukses No.1 di Indonesia, katanya seee...)
Semua orang bisa kaya, semua profesi itu bisa kaya asal mau belajar, tau caranya menjadi kaya.
Kalau jadi tukang cukur rambut, jadilah tukang cukur yang kaya.
Kalau jadi tukang bangunan, jadilah tukang bangunan yang kaya.
Kalau jadi montir bengkel, jadilah montir yang kaya.

Emang bisa???

Contoh aja : Pemilik Honda, awalnya seorang montir hobi otak atik otomotif. Bahkan sampai sekarang saat Honda sudah jaya, dia masih saja hobi di bengkel otak atik mobil, kotor juga gak masalah, malah justru sebagai hiburan.

Kalau pikiran kita terbuka, ada kemauan, mau belajar, Facebook pun bisa jadi peluang.

0 komentar

Posting Komentar